Tampang

Kejayaan Nvidia Tergerus, Sementara Raksasa Chip China Justru Meroket: Apa yang Terjadi?

10 Mei 2025 16:42 wib. 34
0 0
Kejayaan Nvidia Tergerus, Sementara Raksasa Chip China Justru Meroket: Apa yang Terjadi?
Sumber foto: South China Morning Post

Dengan ketidakpastian yang meningkat dan pasokan chip yang terhambat, Nvidia semakin terjepit, sementara para pesaingnya mulai berkembang. Salah satu pesaing terbesar yang kini menunjukkan kebangkitan adalah perusahaan raksasa chip asal China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

Kemenangan SMIC: Raksasa Chip China Meningkatkan Laba Secara Signifikan

Di tengah kemelut yang dialami Nvidia, SMIC justru mengalami lonjakan kinerja yang mengesankan. Pada kuartal pertama 2024 (Q1 2024), SMIC melaporkan kenaikan laba yang luar biasa, mencapai 161,9%. Laporan ini, yang dikutip dari Reuters pada 9 Mei 2025, menunjukkan betapa kuatnya performa SMIC di tengah ketegangan politik dan ekonomi global. SMIC, yang merupakan perusahaan pembuat chip kontrak terbesar di China, kini semakin dikenal secara internasional setelah menjadi pemasok utama untuk perangkat Huawei.

Keberhasilan SMIC tidak lepas dari kemitraannya dengan Huawei, yang berhasil mengembangkan chip Kirin 9000s untuk mendukung jaringan 5G. Meskipun Huawei menghadapi sanksi ketat dari AS sejak 2019, SMIC mampu memberikan solusi yang memungkinkan Huawei tetap bertahan di pasar ponsel China. Bahkan, SMIC sukses memproduksi chip 5nm dengan teknologi litografi EUV, yang sangat penting untuk mendukung era kecerdasan buatan (AI) yang sedang berkembang.

Perkembangan SMIC yang Terus Berkembang di Era AI

Seiring dengan semakin populernya teknologi AI, SMIC juga terus berinovasi dengan memproduksi chip yang semakin canggih. Di Q1 2024, SMIC berhasil memproduksi chip dengan ukuran 5nm yang menggunakan teknologi litografi canggih, serta chip 7nm yang menjadi andalan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa SMIC tidak hanya mampu bertahan di pasar domestik China, tetapi juga semakin diperhitungkan di pasar global.

Namun, meskipun keuntungan SMIC terbilang signifikan, laporan keuangan untuk Q1 2025 menunjukkan adanya sedikit penurunan dibandingkan ekspektasi pasar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik SMIC tercatat sebesar US$188 juta, meskipun ini sedikit meleset dari estimasi analis yang mencapai US$222,4 juta. Pendapatan SMIC pada kuartal tersebut juga mengalami kenaikan sebesar 28,4%, mencapai US$2,2 miliar, meskipun masih sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada di angka US$2,3 miliar.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pantai Lhoknga: Surga Selancar di Aceh
0 Suka, 0 Komentar, 25 Jul 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?