Tampang

Hanya Karena Satu Tweet Palsu, Pasar Saham AS Bergejolak dan Rp40 Triliun Menguap dalam 15 Menit!

9 Apr 2025 22:53 wib. 83
0 0
Hanya Karena Satu Tweet Palsu, Pasar Saham AS Bergejolak dan Rp40 Triliun Menguap dalam 15 Menit!
Sumber foto: iStock

Akibatnya, investor bereaksi cepat dengan memborong saham—sebuah refleks alami ketika pasar menganggap bahwa beban tarif impor akan ditangguhkan, yang tentu berarti margin keuntungan bisa meningkat. Nilai saham langsung melonjak tajam, dan kapitalisasi pasar AS melonjak drastis.

Namun, tidak lama setelah lonjakan itu, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah adanya rencana penundaan tarif. Mereka menegaskan bahwa tidak ada kebijakan baru yang diumumkan, dan menyebut informasi viral tersebut sebagai "berita palsu."

Reaksi pasar pun langsung berbalik arah. Saham-saham yang sempat melonjak mulai melemah. Dalam waktu singkat, pasar kembali jatuh, menciptakan gelombang volatilitas yang membuat para investor dan analis geleng-geleng kepala. Banyak yang membandingkan insiden ini dengan “Black Monday” 1987, ketika pasar saham global runtuh akibat kepanikan massal. Bahkan, tagar #BlackMonday menjadi trending topic di platform X.

Kekacauan ini tidak hanya terbatas di Amerika Serikat. Dampaknya menyebar ke pasar Asia dan Eropa. Bursa saham Hong Kong mengalami penurunan drastis sebesar 13,2%, yang merupakan level terburuk dalam hampir tiga dekade. Sementara itu, bursa Tokyo anjlok 8%, menciptakan efek domino dari kekacauan yang berakar pada informasi palsu.

Menurut Rick Meckler, analis senior dari Cherry Lane Investments, peristiwa ini menunjukkan betapa rapuhnya sistem pasar saat ini terhadap rumor dan misinformasi. Ia menyebut bahwa ketidakpastian yang dihasilkan oleh kebijakan perdagangan Trump justru memperparah kegelisahan investor, sehingga pasar menjadi sangat sensitif terhadap segala bentuk spekulasi.

"Pasar kini sangat rentan. Satu narasi yang tidak jelas atau sebuah rumor bisa memicu reaksi ekstrem, terutama saat ekonomi dunia tengah berada dalam ketidakpastian besar," ujar Meckler.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?