Konflik Kepentingan di Internal OpenAI
Salah satu poin penting dalam gugatan Musk adalah keterlibatan beberapa tokoh penting dari Microsoft dalam struktur internal OpenAI. Tokoh seperti Reid Hoffman, yang juga merupakan anggota dewan OpenAI, dan Deannah Templeton, yang menjabat sebagai observer di dewan, disebut-sebut memiliki pengaruh besar dalam keputusan strategis.
Meski OpenAI membantah bahwa kedua individu tersebut masih aktif di internal perusahaan, FTC dan DoJ menilai mereka berpotensi memiliki akses terhadap informasi sensitif yang dapat memengaruhi kompetisi pasar. Informasi ini menjadi dasar penting dalam penyelidikan untuk menentukan apakah ada pelanggaran hukum yang terjadi.
Elon Musk dan Pengaruh Politik
Selain menggugat OpenAI, Elon Musk dikenal sebagai tokoh dengan pengaruh signifikan di lingkup pemerintahan AS, khususnya selama era pemerintahan Donald Trump. Beberapa pihak bahkan menyebut Musk sebagai "Presiden sebenarnya" karena pengaruh besar yang ia miliki dalam proses pengambilan keputusan politik.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika sebuah tweet dari Musk berhasil menggagalkan Rancangan Undang-Undang anggaran pemerintah. Padahal, rancangan tersebut telah melalui proses negosiasi panjang antara politisi Partai Demokrat dan Partai Republik. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan Musk tidak hanya terbatas pada dunia teknologi, tetapi juga meluas ke ranah politik.