Gubernur bank sentral India, Shaktikanta Das, sebelumnya telah membocorkan rencana ini. Proyek layanan cloud ini akan dipimpin oleh divisi riset yang diberi nama Layanan Teknologi Finansial India, dan akan dikembangkan lebih lanjut dengan bantuan perusahaan teknologi swasta. Ini menunjukkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam menghadirkan solusi layanan teknologi terkini.
EY dilaporkan bertindak sebagai penasihat dalam proyek ini dengan modal sebesar US$ 2,72 miliar. Selain itu, bank dan lembaga keuangan lain juga diberikan kesempatan untuk memegang saham perusahaan layanan cloud tersebut. Ini dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk turut serta dalam mengembangkan layanan cloud lokal yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Untuk dapat bergabung dalam layanan cloud ini, perusahaan harus membangun data center di Mumbai dan Hyderabad. Ini menunjukkan komitmen untuk membangun infrastruktur teknologi yang solid dan terdistribusi secara merata di berbagai wilayah di India demi mendukung perkembangan layanan cloud ini.
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya kemandirian dalam sektor teknologi, terutama di era digital saat ini. Dengan mengembangkan layanan cloud lokal yang kompetitif, bank sentral India berpotensi memperluas akses terhadap teknologi informasi yang canggih secara lebih luas dalam sektor keuangan di India. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan dorongan bagi ekosistem teknologi lokal di India, dengan adanya kebutuhan akan penyedia layanan teknologi yang dapat bersaing dengan layanan asing.