Achmad menambahkan bahwa Joshua dan Ge hanya menyampaikan kritik sosial dan merupakan bagian dari kreativitas anak muda. "Joshua Suherman dan Ge Pamungkas sendiri mereka ingin menyampaikan akhir-akhir ini keadaan bangsa ini selera humornya semakin rendah. Makanya mereka di Majelis Lucu Indonesia, mereka membuat komik yang bermuatan kritik-kritik sosial. Bukan kritik agama, tapi kritik sosial," pungkasnya.
Kalau yang begitu bukan melecehkan agama, terus bagaimana yang benar pa? Allah di bawa-bawa dalam materi komedi juga agama setelah itu semua tertawa, itu bukan pecelan maksudnya? Yang benar bagaimana?
Kadang kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, tugas seorang pengacara ya memberikan pembelaan terhadap klainnya. Tinggal kita lihat kelanjutannya nanti.