"Man's Search for Meaning" karya Viktor Frankl adalah buku klasik yang menawarkan perspektif mendalam tentang makna hidup. Frankl, seorang psikolog dan penyintas Holocaust, berbagi pengalaman pribadinya dan teorinya tentang logoterapi, yang berfokus pada pencarian makna sebagai motivasi utama manusia. Buku ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana kita bisa menemukan makna dalam hidup kita, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Selanjutnya, "Emotional Intelligence" oleh Daniel Goleman adalah buku penting lainnya dalam bidang psikologi. Goleman memperkenalkan konsep kecerdasan emosional (EI), yang meliputi kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi kita sendiri dan orang lain. Menurut Goleman, EI sama pentingnya dengan kecerdasan intelektual (IQ) dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan pribadi dan profesional. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana kita bisa meningkatkan EI kita dan menjadi individu yang lebih empatik dan efektif.
Tidak ketinggalan, "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking" oleh Susan Cain adalah buku yang merayakan kekuatan dari kepribadian introvert. Cain mengemukakan bahwa masyarakat modern sering kali lebih menghargai ekstrovert yang berani dan suka bersosialisasi, sementara kualitas-kualitas introvert seringkali diabaikan. Buku ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana introvert bisa berhasil dalam dunia yang didominasi oleh ekstrovert dan bagaimana kita bisa menghargai perbedaan kepribadian.