Tampang

Legenda Kelam Malin Kundang: Kisah Tragis yang Kini Dibawa ke Layar Lebih Gelap dan Memukau

28 Nov 2025 15:47 wib. 34
0 0
Film Legenda Kelam Malin Kundang
Sumber foto: Google

Film Legenda Kelam Malin Kundang kembali menghidupkan salah satu cerita rakyat paling terkenal di Indonesia. Namun, kali ini, kisah klasik yang selama ini dikenal banyak orang sebagai tragedi moral kini dibalut dengan nuansa gelap, dramatis, dan visual yang lebih intens. Film ini tidak hanya menampilkan kisah si anak durhaka dan ibunya, tetapi juga menggali latar belakang psikologis dan konflik internal yang membuat cerita menjadi lebih kompleks dan emosional.

Sinopsis Film

Legenda Kelam Malin Kundang bercerita tentang Malin, seorang pemuda miskin dari sebuah desa nelayan yang bercita-cita besar untuk mengubah nasibnya. Malin meninggalkan kampung halaman untuk merantau, berharap bisa kembali dengan kekayaan dan status yang lebih tinggi. Selama perjalanannya, ia bertemu dengan berbagai karakter yang mempengaruhi pandangannya tentang hidup, kekuasaan, dan cinta.

Namun, keserakahan dan ambisi membuat Malin kehilangan hati nuraninya. Saat kembali ke kampung halaman dengan harta yang melimpah, ia menolak mengakui ibunya di depan masyarakat, bahkan dengan kasar menolak sang ibu. Keputusannya untuk bersikap durhaka memicu kutukan yang legendaris, mengubah Malin menjadi batu sebagai simbol pengingat bagi generasi berikutnya.

Film ini memperluas cerita klasik dengan memperlihatkan perjuangan batin Malin, dilema moral, dan tekanan sosial yang membuat penonton lebih memahami mengapa ia bisa tergelincir ke jalan kehancuran. Tidak hanya tentang hukuman atas dosa, film ini juga menyentuh sisi humanis dari karakter yang sering dipandang hanya sebagai “anak durhaka”.

Karakter dan Penokohan

Kekuatan film ini terletak pada pengembangan karakter yang mendalam. Malin digambarkan bukan hanya sebagai sosok egois dan durhaka, tetapi juga sebagai pemuda yang terhimpit tekanan hidup dan ambisi pribadi. Chemistry antara Malin dan ibunya, yang diperankan dengan ekspresi emosional tinggi, menjadi inti emosional film ini. Adegan pertemuan mereka yang penuh ketegangan berhasil membuat penonton menahan napas.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

gila
0 Suka, 0 Komentar, 27 Jun 2017

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?