Para pemeran pendukung juga memberikan performa yang solid, terutama karakter Ario yang harus menampilkan rasa takut, penasaran, dan keberanian sekaligus. Interaksi antara Ario dan kuncen menjadi pusat ketegangan, di mana setiap percakapan dan gerakan tubuh penuh makna, mengisyaratkan ketegangan yang akan meledak di adegan-adegan klimaks.
Durasi “Kuncen” sekitar 110 menit, yang dipenuhi dengan adegan menegangkan, misteri supranatural, dan ketegangan psikologis yang konstan. Film ini cocok untuk penonton yang menyukai horor berbasis cerita dan atmosfir, bukan hanya jump scare instan.
Secara keseluruhan, “Kuncen” menghadirkan kombinasi horor klasik dan modern, menonjolkan karakter unik, serta menyisipkan budaya lokal yang kental. Film ini berhasil membangun atmosfer menakutkan yang bisa membuat penonton merasa terlibat secara emosional, bukan sekadar menonton dari jauh.
Bagi pecinta horor Indonesia, “Kuncen” bukan hanya tontonan hiburan, tapi juga pengalaman psikologis yang mendalam, di mana ketakutan datang dari bayangan, bisikan, dan atmosfer gelap, bukan hanya efek visual saja. Film ini dipastikan akan menjadi salah satu horor Indonesia paling dibicarakan tahun ini, dengan janji menghadirkan teror yang tak terlupakan di layar lebar.