Ketiga, kompetensi dalam teknologi dan media digital membantu ulama untuk berinteraksi dengan lebih baik dengan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak anak muda yang terhubung dengan teknologi dan merasa lebih nyaman berkomunikasi secara digital daripada dalam pengaturan konvensional. Jika ulama mampu beradaptasi dengan cara komunikasi ini, mereka akan lebih mudah menjangkau generasi tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak mereka. Hal ini sangat penting untuk menjaga agar ajaran Islam tetap relevan dan diterima oleh generasi yang lebih muda.
Keempat, kemajuan teknologi juga membawa tantangan-tantangan baru yang perlu dihadapi oleh komunitas Muslim. Penyebaran informasi yang tidak akurat, misalnya, bisa mengakibatkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam. Ulama Modern yang paham teknologi dapat bertindak sebagai penjaga informasi dengan memberikan klarifikasi dan edukasi kepada umat. Ketika mereka mampu menjelaskan kompleksitas isu-isu kontemporer dengan baik, masyarakat akan lebih percaya dan merasa aman untuk merujuk kepada mereka.
Selain itu, ulama yang melek teknologi juga memiliki peluang besar untuk menghasilkan konten kreatif yang dapat menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang menarik. Melalui podcast, vlog, atau blog, mereka bisa menyuguhkan ajaran Islam dengan cara yang lebih interaktif. Hal ini tidak hanya menarik perhatian generasi muda, tetapi juga memungkinkan pesan dakwah disampaikan dengan cara yang lebih inovatif.
