Tampang

Tragedi Mei 1998: Pembakaran, Pemerkosaan, dan Politik Rasial

20 Mei 2025 11:08 wib. 35
0 0
Potret Kerusuhan Mei 98
Sumber foto: pinterest


Tragedi Mei 1998 menjadi salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia. Kerusuhan yang berlangsung selama beberapa hari ini tidak hanya menandakan krisis ekonomi yang mendalam, tetapi juga menyingkap sisi kelam dari politik rasial yang berakar dalam masyarakat Indonesia. Konflik ini membawa dampak sosial yang luas, menciptakan luka yang sulit untuk sembuh dan memicu diskusi yang intens tentang ras dan identitas.

Pada bulan Mei 1998, Indonesia berada di tengah-tengah krisis moneter yang menghantam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soeharto semakin memuncak, diiringi oleh demo-demo besar yang menuntut reformasi. Namun, ketidakstabilan politik ini juga dimanfaatkan oleh sekelompok pihak untuk menyalurkan amarah dan frustrasi mereka dengan cara yang sangat konstruktif, yaitu menyerang kelompok minoritas, terutama etnis Tionghoa. Hal ini menciptakan kerusuhan yang bersifat rasial, di mana pembakaran dan pemerkosaan menjadi bagian dari peristiwa yang terparah.

Kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya menyebabkan gelombang kekacauan. Pada tanggal 13 dan 14 Mei, massa yang emosional mengobrak-abrik pusat-pusat perdagangan dan tempat tinggal warga Tionghoa. Dengan semangat yang berkobar karena kemarahan terhadap pemerintah yang tidak mampu memberikan kesejahteraan, mereka menargetkan etnis Tionghoa yang dianggap memegang kendali ekonomi. Juga, di balik layar, ketegangan rasial yang sudah ada sejak lama meledak menjadi kekerasan ekstrim yang bukan hanya merusak harta benda, tetapi juga merenggut banyak nyawa.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Al Quran
0 Suka, 0 Komentar, 26 Mar 2024
Pengobatan Alternatif Wasir
0 Suka, 0 Komentar, 13 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?