Selain itu, kasus Rohidin Mersyah sebagai calon petahana yang ditetapkan sebagai tersangka KPK juga memunculkan pertanyaan terkait integritas dan citra dari calon tersebut di mata pemilih. Dampak dari peristiwa hukum ini tentu akan berpengaruh terhadap opini publik terhadap calon tersebut. Hal ini tidak hanya menjadi masalah hukum, tetapi juga menjadi urusan politik yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ketidakpastian yang muncul akibat permasalahan hukum terhadap calon petahana juga dapat menjadi pemicu ketegangan di tengah-tengah proses Pilkada Bengkulu. Oleh karena itu, peran KPU Bengkulu dalam menjaga netralitas, transparansi, dan keadilan dalam proses pemilihan umum menjadi semakin penting.
Terkait dengan langkah sukses pilkada di Bengkulu, ketegasan KPU dalam menangani hal ini menjadi kunci penting. KPU diharapkan dapat memberikan penjelasan yang transparan serta memastikan bahwa proses pemilihan umum berlangsung adil dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam kondisi seperti ini, peran masyarakat dalam mengawasi proses Pilkada Bengkulu juga tidak bisa diabaikan. Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal proses pemilihan umum di Bengkulu akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tahapan Pilkada.