Sorotan terhadap Dedi Mulyadi semakin ramai karena posisi beliau sebagai pejabat publik menuntut keteladanan, termasuk dalam hal ketaatan membayar pajak. Tak sedikit warganet yang mempertanyakan komitmen dan tanggung jawab pemimpin daerah yang menggunakan mobil mewah, namun menunggak kewajiban finansial kepada negara.
Menanggapi polemik ini, pihak Dedi Mulyadi menyatakan bahwa tunggakan tersebut bukan disengaja, melainkan karena kekeliruan administrasi dan miskomunikasi antara pihak rumah tangga dan bagian keuangan pribadi. Dedi sendiri dikabarkan baru mengetahui informasi tersebut dari pemberitaan yang beredar.
“Pak Dedi sangat menyesalkan keterlambatan ini. Beliau tidak pernah berniat menghindari kewajiban pajak. Saat ini, proses pembayaran sedang diselesaikan,” ujar seorang perwakilan dari tim Dedi Mulyadi kepada awak media.
Lebih lanjut, tim tersebut mengungkapkan bahwa Dedi Mulyadi sudah menginstruksikan stafnya untuk mengecek dan memperbarui semua urusan pajak kendaraan yang terdaftar atas namanya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.