Dalam hal kinerja ekonomi, Fathan mengakui Indonesia menunjukkan perbaikan dalam tiga sampai lima tahun, namun jika dilihat dari target, RI belum bisa mencapai target yang telah ditentukan.
“Pertumbuhan ekonomi meningkat dalam level yang rendah di kisaran 5 persen. Konsumsi rumah tangga belum pulih sepenuhnya, kinerja ekonomi nasional yang masih tergantung pada harga komoditas internasional,” jelasnya.
Tekanan yan dialami RI saat ini bersal dari harga yang diatur oleh pemerintah seperti halnya harga Bahan Bakar Minyak ( BBM) dan juga tariff listrik yang memiliki potensi meningkat. Hal yang dikhawatirkan juga adalah depresiasi nilai tukar rupiah dan dollar.