Pada masa jabatan Trump sebelumnya sebagai Presiden ke-45, ia pernah mengancam akan melarang TikTok beroperasi di Amerika Serikat jika platform tersebut tidak dijual kepada perusahaan lokal. Namun, rencana tersebut gagal terlaksana setelah pergantian kepemimpinan ke Joe Biden pada tahun 2021.
Dengan Trump kembali menjabat sebagai Presiden ke-47, isu mengenai TikTok tampaknya kembali menjadi perhatian. Dukungan Trump terhadap Elon Musk untuk mengakuisisi platform ini dapat membuka babak baru dalam perjalanan TikTok di Amerika Serikat.
Elon Musk dikenal sebagai seorang inovator yang telah merevolusi industri otomotif dan luar angkasa. Baru-baru ini, ia juga aktif di dunia media sosial, terutama setelah mengakuisisi Twitter pada tahun 2022. Jika Musk benar-benar mengambil alih TikTok, hal ini dapat membawa perubahan besar dalam cara platform tersebut beroperasi.
Pengamat teknologi berpendapat bahwa di bawah kepemimpinan Musk, TikTok dapat mengalami transformasi besar-besaran, baik dari sisi teknologi maupun strategi pemasaran. “Elon Musk memiliki visi yang sangat unik. Jika dia mengambil alih TikTok, kita bisa melihat platform ini beradaptasi dengan nilai-nilai dan teknologi baru,” ujar seorang analis teknologi dari Silicon Valley.
Pernyataan Trump mengenai dukungannya terhadap Elon Musk membeli TikTok segera memicu perbincangan hangat di media sosial. Tagar #MuskBuysTikTok langsung menjadi trending topic di Twitter. Sebagian masyarakat menyambut baik ide ini, menganggapnya sebagai solusi atas masalah keamanan data yang telah lama menjadi kekhawatiran. Namun, tidak sedikit pula yang skeptis, mempertanyakan apakah Musk mampu mengelola dua platform besar sekaligus, yakni Twitter dan TikTok.
