Tampang

Belum Ada Manusia yang Mengkhianati Demokrasi Lalu Membangun Politik Dinasti untuk Kepentingan Keluarganya dengan Cara Haram

12 Jun 2024 14:45 wib. 511
0 0
geizs chalifah

Lagu itu mengingatkan saya  ke masa lalu, ketika politik hanya pergantian kekuasaan belaka.  Ketika penguasa  berlaku untuk semua rakyatnya, bukan hanya kepada pemilihnya atawa yang pro kepada dirinya.  Lalu membayar para kaum Otak Dikit sebagai Buzzer untuk selalunya memuji perilaku penguasa menyundul langit.  Menghakimi setiap orang yang berfikir kritis agar kebodohan lebih merata.
Sebagaimana para kaum Otak Dikit penjaja harga diri.


Ketika Hujan masih menjadi judul puisi Sapardi Djoko Damono. Hujan Bulan Juni.
Tak menjadi raungan kaum muda oportunis bermental penjilat seperti masa sekarang ini yang di Pelopori; Partai Seputaran Ibukota.

Berteriak kencang kemana - mana, ketika air semata kaki tergenang di jalan.  Namun bungkam terhadap PJ Gubernur yang mengusir warga dari Kampung Bayam. Mereka memang luar biasa dalam berperilaku memalukan sebagaimana junjungannya.

Seroja Band mengakhiri malam dengan indah, melantunkan lagu dari masa lalu ketika negeri masih baik - baik saja.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Manfaat Bersedekah
0 Suka, 0 Komentar, 9 Apr 2024

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%