Pola Komunikasi yang Buruk dan Manipulatif
Komunikasi adalah jembatan utama dalam setiap hubungan. Jika pola komunikasi didominasi oleh kritik yang tidak membangun, manipulasi, atau bahkan silent treatment (mendiamkan pasangan), itu adalah pertanda buruk. Pasangan yang sering menggunakan kata-kata kasar atau nada suara yang merendahkan saat berdebat bisa menciptakan lingkungan yang penuh ketakutan, bukan rasa saling percaya.
Selain itu, manipulasi emosional juga sering terjadi. Salah satu pihak mungkin akan menyalahkan pasangannya atas kesalahannya sendiri, membuat pasangannya merasa bersalah tanpa alasan yang jelas. Pola komunikasi yang sehat adalah yang terbuka, jujur, dan didasari keinginan untuk menyelesaikan masalah bersama, bukan untuk mencari siapa yang salah.
Ketidakjujuran dan Ketidaktransparanan
Kepercayaan adalah pilar penting dalam sebuah pernikahan. Jika ada pola ketidakjujuran yang berulang, baik itu dalam hal kecil maupun besar, ini harus menjadi perhatian serius. Ketidakjujuran bisa terlihat dari menyembunyikan masalah keuangan, berbohong tentang keberadaan, atau menyembunyikan informasi penting dari keluarga.
Sikap tidak transparan tentang masa lalu atau rencana masa depan juga bisa jadi redflag. Menikah berarti menyatukan dua kehidupan, dan ini membutuhkan keterbukaan penuh tentang harapan, ketakutan, dan kondisi finansial. Jika salah satu pihak merasa perlu menyembunyikan sesuatu, itu menandakan adanya masalah fundamental yang belum terselesaikan.