Selain faktor akses dan budaya, rendahnya minat baca di Indonesia juga disebabkan oleh perkembangan teknologi dan media sosial. Orang cenderung lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton televisi, bermain game online, atau berselancar di media sosial daripada membaca buku. Kurangnya kesadaran akan pentingnya membaca dalam meningkatkan pengetahuan juga turut berperan dalam menurunkan minat baca.
Dalam mengatasi rendahnya minat baca di Indonesia, langkah-langkah konkret perlu segera diambil. Pemerintah perlu meningkatkan akses bahan bacaan di berbagai daerah, baik dengan membangun perpustakaan baru maupun mengoptimalkan perpustakaan yang sudah ada. Lebih dari itu, peningkatan literasi dan budaya membaca juga perlu diperhatikan melalui pendidikan dan program-program sosialisasi.
Selain peran pemerintah, orang tua dan pendidik juga memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca anak-anak. Dengan memberikan contoh yang baik dan mendukung kebiasaan membaca sejak dini, anak-anak akan tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya membaca. Perlu juga upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat membaca dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Semua ini menciptakan lingkungan yang mendukung minat baca anak-anak, membantu mereka berkembang secara pribadi dan akademis di masa depan.