Mitos yang paling sering muncul adalah menyamakan introvert dengan pemalu. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. Rasa malu adalah ketakutan atau kecemasan saat berinteraksi dengan orang lain karena khawatir akan dihakimi. Sifat ini bisa dialami oleh siapa saja, baik introvert maupun ekstrovert. Sementara itu, introversi adalah preferensi terhadap lingkungan yang tenang dan minim stimulasi. Seorang introvert bisa jadi tidak pemalu sama sekali; ia bisa memiliki kepercayaan diri tinggi, berbicara dengan lugas, dan menikmati interaksi, asalkan ia memiliki kendali atas berapa lama interaksi itu berlangsung dan bisa kembali ke zona nyamannya setelahnya.
Misalnya, seorang pembicara publik bisa menjadi seorang introvert. Ia bisa memukau ribuan orang di panggung, tapi setelah acara, ia akan langsung mencari tempat sunyi untuk beristirahat. Berbeda dengan orang yang pemalu, yang mungkin akan merasa sangat cemas dan menghindari panggung sama sekali. Oleh karena itu, sifat pemalu adalah perasaan, sedangkan introversi adalah kecenderungan kepribadian.
Miskonsepsi tentang Antisocial dan Menyendiri
Pandangan bahwa introvert itu antisosial juga sangat keliru. Antisosial adalah istilah klinis yang merujuk pada perilaku yang melanggar norma sosial, bahkan menyakiti orang lain. Seseorang yang antisosial tidak peduli dengan orang lain dan aturan sosial. Ini sangat berbeda dengan introvert, yang justru sering kali sangat sensitif dan berempati.