“Ketika ban kurang angin, lalu menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang, dinding ban akan menekuk dan tertekan tiba-tiba antara pelek dan permukaan jalan. Kondisi ini bisa membuat benang baja yang memperkuat struktur ban menjadi putus,” jelas Zulpata.
Kerusakan pada benang baja tersebut menghilangkan daya tahan sisi ban. Saat ban kembali diisi udara, tekanan dalam ban mendorong bagian yang rusak hingga membentuk benjolan yang tampak dari luar.