Tesla Terdesak, Kompetitor Naik Daun
Boikot terhadap Tesla yang terjadi sepanjang tahun 2025 tidak hanya berdampak pada saham perusahaan, tetapi juga pada kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Banyak pengguna merasa kecewa dengan berbagai kontroversi yang melibatkan pemilik Tesla, Elon Musk, hingga masalah layanan purnajual dan harga kendaraan.
Dalam situasi seperti ini, Polestar muncul sebagai alternatif kuat bagi para penggemar EV premium. Dengan harga bersaing, performa tinggi, serta strategi marketing yang tepat sasaran, Polestar berhasil merebut momentum dan mencatat pertumbuhan penjualan yang luar biasa.
Kesimpulan: Tahun Emas Bagi Polestar, Tahun Sulit Bagi Tesla
Lonjakan penjualan sebesar 76% pada kuartal pertama 2025 membuktikan bahwa Polestar bukan lagi sekadar pemain baru di industri mobil listrik global. Mereka telah menjadi pesaing serius Tesla, dan strategi mereka untuk menarik pelanggan melalui diskon serta relokasi produksi terbukti berhasil.
Tahun ini bisa menjadi titik balik penting dalam peta persaingan EV global. Ketika Tesla menghadapi masa-masa sulit akibat boikot dan penurunan harga saham, Polestar tampil sebagai “kuda hitam” yang siap mendominasi pasar dengan pendekatan cerdas dan produk berkualitas tinggi.
Apakah ini pertanda awal dari era baru dominasi EV ala Sino-Swedia? Atau hanya sekadar tren sesaat di tengah gejolak industri? Yang pasti, persaingan kendaraan listrik kini semakin seru dan tak terduga.