Tak hanya itu, Yoshida juga mengungkapkan kekagetannya karena mendapati banyak orang Belanda yang menikmati makanan khas Indonesia. Setelah ditelusuri, ternyata mereka memiliki darah keturunan Indonesia.
"Di sana, banyak orang Belanda yang menyukai makanan khas Indonesia, seperti nasi goreng, mie goreng, dan ayam dengan bumbu kacang," ungkapnya.
"Pada awalnya, saya kurang mengetahui ini semua, dan saya pun bertanya-tanya mengapa mereka menyukai makanan ala Asia. Setelah saya menelusuri, saya baru menyadari bahwa kebiasaan ini merupakan sisa-sisa masa ketika Indonesia dijajah oleh Belanda," jelas Yoshida.
Tingginya jumlah pemain keturunan Belanda di Timnas Indonesia maupun pemain keturunan Indonesia di kompetisi sepak bola Belanda menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kedua negara di bidang sepak bola. Dengan adanya keragaman ini, pertandingan antara Timnas Indonesia dan Timnas Jepang menjadi semakin menarik karena melibatkan pemain dengan latar belakang budaya yang berbeda.
Kehadiran pemain keturunan dalam sebuah tim nasional juga menjadi bagian dari dinamika sepak bola global yang semakin berkembang. Hal ini juga menunjukkan bahwa keragaman budaya dapat memperkaya dunia sepak bola, baik dari segi kualitas permainan maupun dari aspek sosial dan budaya.
Dalam hal ini, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia memiliki peran penting dalam mengakomodasi keberagaman ini, baik dalam pemilihan pemain maupun dalam upaya memperluas potensi sepak bola di Indonesia. Dengan didukung oleh pemain-pemain keturunan yang memiliki kualitas mumpuni, diharapkan Timnas Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di kancah internasional.