Formula 1, sebagai ajang balap mobil paling prestisius di dunia, selalu berada di garis depan inovasi teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi hybrid telah menjadi pusat perhatian, menggantikan mesin konvensional yang sepenuhnya berbasis bahan bakar fosil. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan performa mobil balap tetapi juga membawa olahraga ini menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi hybrid diterapkan dalam F1, dampaknya terhadap olahraga dan lingkungan, serta prospek masa depan teknologi ini.
Apa Itu Teknologi Hybrid?
Teknologi hybrid mengacu pada penggunaan dua atau lebih sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Dalam konteks Formula 1, ini biasanya berarti kombinasi antara mesin pembakaran internal (ICE) dan sistem tenaga listrik. Sistem hybrid di F1 terdiri dari dua komponen utama: mesin pembakaran internal dan Unit Energi Pemulihan (ERS), yang mencakup Motor Generator Unit-Kinetic (MGU-K) dan Motor Generator Unit-Thermal (MGU-H).
1. Mesin Pembakaran Internal (ICE): Mesin ini berfungsi sebagai sumber utama tenaga, menggerakkan roda belakang mobil. Mesin ini menggunakan bahan bakar fosil, namun dikembangkan untuk efisiensi maksimal.
2. Unit Energi Pemulihan (ERS): Sistem ini menangkap energi yang biasanya hilang selama pengereman (MGU-K) dan dari suhu gas buang (MGU-H). Energi ini kemudian disimpan dalam baterai dan dapat digunakan untuk memberikan dorongan tambahan saat dibutuhkan.