Selama bertahun-tahun, banyak wanita lainnya juga mencoba peruntungan mereka di Formula 1, meskipun tidak semua berhasil mencapai tingkat yang sama dengan Lombardi atau de Filippis. Desiré Wilson dari Afrika Selatan, misalnya, adalah satu-satunya wanita yang memenangkan balapan Formula 1 non-kejuaraan di Brands Hatch pada tahun 1980. Sementara itu, Divina Galica dari Inggris, yang juga seorang mantan atlet ski Olimpiade, berpartisipasi dalam beberapa Grand Prix pada akhir 1970-an.
Meskipun tidak ada wanita yang berhasil mendapatkan kursi tetap di tim Formula 1 dalam beberapa dekade terakhir, peran wanita dalam olahraga balap semakin meningkat. Banyak wanita yang kini bekerja sebagai insinyur, mekanik, dan dalam posisi manajerial di tim-tim Formula 1. Mereka membuktikan bahwa keahlian dan bakat tidak mengenal gender.
Selain itu, program-program pengembangan bakat seperti FIA Women in Motorsport dan W Series telah memberikan platform bagi pembalap wanita untuk mengembangkan kemampuan mereka dan bersaing di tingkat internasional. W Series, yang diluncurkan pada tahun 2019, adalah kejuaraan balap khusus wanita yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan peluang bagi wanita di motorsport. Banyak pembalap berbakat seperti Jamie Chadwick dan Alice Powell telah menunjukkan kemampuan luar biasa mereka di kejuaraan ini, membuka jalan untuk masa depan yang lebih inklusif di Formula 1.