Puncak dari ketegangan tersebut terjadi pada menit ke-67 ketika pemain bintang Tottenham, Son Heung-min, berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Setelah menerima umpan matang di sisi kiri, ia mengecoh dua bek United sebelum melepaskan tembakan melengkung yang tidak dapat dijangkau oleh kiper David De Gea. Gol tersebut membuat stadion bergemuruh dan para suporter Tottenham bersukacita, menandai momen penting dalam perjalanan klub mereka.
Setelah gol tersebut, Manchester United berusaha bangkit dan meningkatkan intensitas permainan mereka. Beberapa peluang diciptakan, tetapi pertahanan kokoh Tottenham, yang dinakhodai oleh Cristian Romero dan Eric Dier, mampu menahan serangan-serangan tersebut. Kiper Hugo Lloris juga menunjukkan penampilan gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial. Usaha United untuk menyamakan kedudukan terus berlanjut hingga peluit panjang berbunyi, namun semua usaha mereka sia-sia.
Kemenangan 1-0 ini tidak hanya membawa Spurs angkat trofi Liga Europa, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Tottenham Hotspur telah berkembang menjadi salah satu kekuatan utama dalam sepak bola Eropa. Dalam wawancara seusai pertandingan, pelatih Tottenham mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya. "Ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak, dari pemain hingga staf. Kami menunjukkan semangat juang yang tinggi dan tidak menyerah," ujarnya.