Antusiasme terlihat jelas ketika para lansia mencoba menyusun pola dan memadukan berbagai jenis daun untuk menciptakan motif unik. Beberapa karya bahkan dinilai sudah layak jual dengan kualitas tinggi. Menurut Siti, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal program berkelanjutan yang memungkinkan para lansia tidak hanya berkreasi, tetapi juga mampu memproduksi dan memasarkan produk ecoprint secara mandiri maupun bekerja sama dengan komunitas kreatif setempat.
Ketua BKL Cantik menyambut baik inisiatif UMPR ini, menyebutnya sejalan dengan konsep active ageing yang mendorong lansia tetap aktif, produktif, dan berdaya guna. “Kami ingin para lansia memiliki wadah untuk berkreasi dan menghasilkan karya yang bisa dibanggakan, bahkan memiliki nilai jual,” ujarnya. Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antarpeserta, menciptakan suasana harmonis, serta memperkuat semangat gotong royong di lingkungan sekolah lansia tersebut.