Sebagai bagian dari roadmap pengembangan GovTech, pemerintah berencana meresmikan proyek percontohan GovTech berbasis AI di Banyuwangi pada September 2025. Luhut menyebutkan, jika proyek tersebut berjalan sukses, maka penerapannya akan diperluas secara nasional. Dengan basis AI, data-data pemerintahan akan dapat diperbarui secara real-time, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan akurat.
Luhut optimistis langkah ini akan berhasil, menilik pengalaman Indonesia dalam mengembangkan berbagai portofolio digital karya anak bangsa. Ia mencontohkan aplikasi PeduliLindungi, e-Katalog yang mampu menghemat hingga 40 persen belanja pemerintah, serta Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA) yang mengintegrasikan data sektor pertambangan. Integrasi sistem-sistem digital tersebut diyakininya akan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.