Tak hanya berwisata, peserta juga merasakan pengalaman autentik, mulai dari melihat masyarakat membuat garam tradisional di Desa Les, mencicipi kuliner khas seperti Ayam Betutu Men Tempeh, Lawar Klungah khas Jembrana, hingga wisata gastronomi di Dapur Bali Mula dan Rumah Intaran. Ada pula aktivitas dolphin watching di Lovina, tur mangrove di Gilimanuk, Kakao Tour di Candikusuma, hingga berkunjung ke kebun anggur Hatten Wines di Gerokgak.
Made menekankan, wisata gastronomi dan kekayaan budaya lokal menjadi daya tarik utama yang bisa mengangkat pesona Bali Utara dan Barat. “Target kami, wisatawan yang sudah ada di Bali bisa memperpanjang masa tinggalnya dengan menjelajahi sisi lain Bali yang tidak kalah indah,” katanya.