Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Indonesia mengalami sekitar 7.000 gempa bumi setiap tahunnya. Meskipun sebagian besar gempa tersebut tidak dirasakan, namun ada juga gempa-gempa dengan magnitudo yang signifikan dan berpotensi menimbulkan kerusakan, seperti gempa yang terjadi di Daruba, Maluku Utara.
Gempa bumi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah akibat dari pergerakan lempeng bumi. Ketika dua lempeng bumi saling bergeser, energi yang terjadi dapat menyebabkan gempa bumi. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa vulkanik. Hal ini mengindikasikan bahwa risiko bencana gempa bumi di Indonesia cukup tinggi.
Sebagai upaya mitigasi risiko bencana gempa bumi, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah, termasuk dalam hal peningkatan sistem peringatan dini, pembangunan struktur bangunan yang tahan gempa, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai sikap dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Meskipun demikian, upaya-upaya ini masih membutuhkan peningkatan terus-menerus guna mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana gempa bumi.