Tampang

Desentralisasi Asimetris: Apa Itu dan Mengapa Hanya Daerah Tertentu yang Dapat?

6 Jul 2025 21:31 wib. 16
0 0
Penduduk
Sumber foto: Canva

Dalam tata kelola negara modern, desentralisasi menjadi salah satu prinsip penting untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Namun, tidak semua desentralisasi itu seragam. Ada konsep yang disebut desentralisasi asimetris, sebuah model pengelolaan pemerintahan daerah yang memberikan kewenangan dan perlakuan khusus kepada daerah-daerah tertentu, berbeda dari daerah lain. Ini bukan sekadar kebijakan umum yang berlaku untuk semua, melainkan sebuah pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik unik suatu wilayah.

Secara sederhana, desentralisasi asimetris adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan tingkat, bentuk, dan cakupan yang berbeda-beda antar satu daerah dengan daerah lainnya. Ini kontras dengan desentralisasi simetris, di mana semua daerah otonom menerima kewenangan yang kurang lebih sama.

Konsep ini muncul dari kesadaran bahwa tidak semua daerah memiliki kebutuhan, tantangan, atau potensi yang sama. Perbedaan ini bisa mencakup:

  1. Kondisi Geografis dan Demografis: Misalnya, wilayah kepulauan atau daerah perbatasan memiliki tantangan yang berbeda dari daerah daratan padat penduduk.
  2. Sejarah dan Budaya: Daerah dengan sejarah perjuangan khusus atau identitas budaya yang sangat kuat mungkin membutuhkan pengakuan dan perlindungan khusus.
  3. Sumber Daya Alam: Wilayah kaya sumber daya alam tertentu bisa jadi memerlukan kewenangan lebih dalam pengelolaan kekayaan tersebut untuk kesejahteraan lokal.
  4. Tingkat Pembangunan: Daerah yang sangat tertinggal mungkin memerlukan perhatian dan perlakuan khusus untuk mempercepat pembangunannya.
<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Berbelanja
0 Suka, 0 Komentar, 9 Apr 2024
Rizky Nazar Putus Dengan Syifa Hadju
0 Suka, 0 Komentar, 27 Jun 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?