Meskipun ada kehadiran TNI di lingkungan masyarakat, Iftitah menegaskan bahwa warga tidak perlu merasa khawatir atau takut. "Tentaranya itu bukan tentara dengan senjata, tetapi tentara yang akan menggunakan alat berat dan sepenuhnya terlatih untuk bekerja di bidang ini," tegasnya. Hal ini menggambarkan fokus TNI Zeni pada aspek pembangunan infrastruktur, bukan pada kegiatan militer yang konvensional.
Biaya untuk pembangunan setiap unit rumah ditetapkan sebesar Rp 153 juta, yang akan dibangun dengan ukuran 45 meter persegi. Lokasi pembangunan rumah-rumah tersebut terletak di Tanjung Banun, yang diharapkan dapat memberikan tempat tinggal layak bagi mereka yang terkena dampak dari proyek pembangunan besar ini.
Sebelumnya, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) juga telah menyelesaikan pembangunan 300 unit rumah dengan anggaran yang sama, yakni Rp 153 juta per unit. Hal ini menunjukkan konsistensi dari pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur perumahan, terutama bagi masyarakat yang terdampak oleh proyek-proyek besar yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian kawasan.
