Menurut Muhadjir, dalam kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi tidak hanya berkunjung ke satu titik, melainkan hingga lima titik. Apalagi, tahun ini merupakan tahun terakhir Jokowi menjabat, sehingga kegiatan kunjungan ke berbagai titik di daerah merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa bantuan telah sampai ke yang membutuhkan dan memiliki dampak yang nyata.
Dari penjelasan Muhadjir Effendy, tampaknya kegiatan pembagian bansos yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bukan hanya sekadar simbolik, tetapi juga merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memastikan manfaat dari bantuan sosial tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan, dan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan bangsa.
Kegiatan pembagian bansos secara simbolik di berbagai daerah memang menjadi sorotan mengingat dampaknya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Data menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat secara material, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang positif bagi penerima manfaat. Dengan melibatkan langsung Presiden dalam kegiatan tersebut, hal ini juga dapat memberikan contoh dan dorongan bagi pemerintah daerah untuk lebih serius dalam penyaluran bantuan sosial guna memastikan bahwa bantuan sosial dapat dijalankan dengan baik hingga ke tataran terendah.
Menurut catatan dari Kementerian Sosial, kegiatan pembagian bansos di bawah kepemimpinan Jokowi telah menjangkau jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil. Dengan demikian, kehadiran Presiden dalam kegiatan tersebut tidak hanya memberikan efek simbolik, tetapi juga memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.