Para petugas keamanan di area tersebut menambahkan bahwa polisi telah memberikan pengawalan kepada massa aksi selama mereka bergerak menuju titik unjuk rasa. “Mereka dikawal polisi di belakang, untungnya tidak merusak yang ada di depan sini [area depan Gedung Balai Kota Jakarta],” tambahnya. Meskipun pengawalan dilakukan, keberadaan oknum-oknum tersebut tampaknya mengabaikan kesadaran akan hukum dan ketertiban, menyebabkan kerusakan yang bisa dianggap sebagai sebuah tindakan provokatif.
Insiden pengerusakan itu tidak hanya mengundang perhatian media, tetapi juga menjadi viral di sosial media, terutama Instagram, setelah sebuah video amatir merekam momen penting tersebut. Dalam video yang diunggah, terlihat bahwa lebih dari satu karangan bunga menjadi korban tindakan anarkis dari oknum massa aksi ini. Peristiwa ini menambah deretan kejadian serupa yang mencerminkan ketegangan sosial di masyarakat, dan menimbulkan pertanyaan tentang metode penyampaian aspirasi yang tepat dan bertanggung jawab.