Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga mengganggu jalur transportasi udara. Dampak ini mendorong penggunaan transportasi laut untuk membantu pergerakan masyarakat dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Menurut data terbaru, sebanyak 11.445 warga memilih mengungsi akibat tingginya aktivitas erupsi selama beberapa hari terakhir. Hal ini juga mengakibatkan perluasan zona rekomendasi sektoral hingga 9 kilometer barat daya - barat laut sejak Sabtu, 9 November. Para pengungsi tersebar di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Di Kabupaten Flores Timur, pengungsi terdapat di tujuh kecamatan, antara lain Kecamatan Titehena, Wulanggitang, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, Ilebuira, Lewolema, dan Pulau Adonara. Sementara itu, jumlah pengungsi di Kabupaten Sikka mencapai 3.564 jiwa.
Dalam upaya untuk membantu mereka yang terdampak, PT Dharma Lautan Utama (DLU) bekerja sama dengan BHS Peduli untuk mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak. Bantuan ini didanai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Dharma Lautan Utama. Selain menyediakan bantuan, kolaborasi ini juga membantu mengevakuasi masyarakat yang terjebak di wilayah terdampak dengan menggunakan moda transportasi udara dari berbagai kota di NTT, seperti Maumere, Ende, dan Kupang.