Dalam tanggapannya terhadap pertanyaan wartawan terkait perubahan tarif pada tanggal 9 Juli atau 1 Agustus, Trump menyatakan bahwa ia percaya sebagian besar negara akan menemukan solusi, baik dalam bentuk kesepakatan formal maupun melalui komunikasi lain. Hal ini menandakan harapan presiden untuk menyelesaikan permasalahan perdagangan ini tanpa memperburuk hubungan diplomatik.
Beberapa hari sebelumnya, Trump juga menyampaikan rencananya untuk mengirimkan surat kepada sejumlah negara yang menjelaskan rincian tarif yang akan diberlakukan. Ia memastikan bahwa bisa ada sebanyak 15 atau lebih surat yang akan dikirimkan, dengan beberapa diantaranya mungkin dikirim pada hari Selasa dan Rabu. Ini menandakan pendekatan proaktif pemerintah dalam menangani negosiasi perdagangan dengan negara-negara lainnya.
Setiap langkah yang diambil dalam proses perundingan ini tentu saja menjadi perhatian dunia. Diharapkan, kombinasi dari surat-surat tersebut dan kesepakatan yang telah dibuat dapat memengaruhi arah negosiasi dan meminimalkan kemungkinan eskalasi ketegangan perdagangan di masa mendatang. Terutama dalam konteks persaingan global yang semakin ketat.
Selain itu, kebijakan tarif ini diprediksi akan memengaruhi pasar keuangan global secara signifikan. Investor internasional mulai menunjukkan kekhawatiran terhadap potensi ketidakstabilan yang bisa terjadi jika negosiasi gagal mencapai titik temu. Lonjakan tarif dapat menyebabkan harga barang impor meningkat, menekan daya beli konsumen, dan memicu inflasi di berbagai negara. Hal ini dapat memaksa bank sentral di sejumlah negara untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga mereka guna mengantisipasi dampak negatif terhadap perekonomian domestik.