Menurut Matthew Michele Lenggu, perwakilan LBH, para riders itu menolak pembatasan motor karena peraturan ini dinilai merupakan langkah diskriminatif. Bahkan kebijakan ini dianggap riders tidak ada kajian atau dasar penelitian. Matthew mengatakan, kebijakan ini merugikan warga terutama yang mencari rezeki di atas motor. Dia menilai, kebijakan ini bisa membuat motor tak boleh melintas di seluruh jalan protokol Jakarta.
"Ini sangat diskriminatif, kalau alasannya kemacetan kenapa mobil tidak dibatasi juga? Kenapa motor saja? Padahal mobil ini penyumbang kemacetan," ucap Matthew.