Tampang

Pengamat : Survei Indek Kepuasan Haji hanya Buang-buang Anggaran

2 Nov 2017 13:07 wib. 1.289
0 0
Pengamat : Survei Indek Kepuasan Haji hanya Buang-buang Anggaran

”Terlepas dari survei, harusnya di Mina yang perlu diperhatikan adalah tempat buang hajat dan tempat buang air kecil. Kedua tempat itu harus dipisahkan, agar tidak terjadi antrean. Banyak jamaah sakit pasca di Arofah salah satu penyebabnya karena harus antri toilet di Mina,” bebernya.

Lebih jauh Ade mengungkapkan, survei seharusnya yang bersentuhan dengan ibadah. Misalkan saja, disebutkan Ade pendamping haji. Menurut Ade, tidak seharusnya seleksi pendamping haji dilakukan tiap tahun. Pemerintah cukup mengangkat pendamping haji menjadi profesi pembimbing haji.

Mereka (pendamping haji, Red), lanjut Ade, harus diberikan pelatihan dan sertifikasi. Agar mereka lebih profesional. Menurut Ade, jumlah petugas haji untuk kesehatan sebanyak 3800 orang, petugas haji kloter dan pembimbing haji 1750 orang. ”Untuk seleksi tiap tahun anggaran sudah berapa? Coba, kalau pembimbing haji diangkat. Kan anggarannya bisa dari nilai manfaat dana haji atau biaya optimalisasi haji. Ini yang harusnya disurvei, bukan aspek hotel dan makan,” tegas Ade.

Sebelumnya, hasil survei IKJHI dari Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan 10 kualitas pelayanan, seperti pelayanan bus antar kota, pelayanan bus shalawat, pelayanan petugas, pelayanan ibadah, pelayanan hotel, pelayanan katering non Armina, pelayanan katering Armina, pelayanan bus Armina dan pelayanan tenda.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?