Dampak dari keputusan ini menyebabkan Palestina menghadapi tantangan besar untuk mencapai tujuannya sebagai negara berdaulat. Hal ini juga menunjukkan kompleksitas perjuangan Palestina yang tidak hanya terbatas pada konflik dengan Israel, tetapi juga pada konstelasi kekuatan politik di tingkat internasional.
Meskipun demikian, Palestina terus melanjutkan upayanya untuk mendapatkan pengakuan internasional, baik melalui PBB maupun melalui kerja sama bilateral dengan negara-negara lain. Ini menunjukkan keteguhan dan keinginan kuat Palestina untuk merdeka dan berdaulat, meskipun dihadapkan pada hambatan politik yang besar.
Kehadiran Amerika Serikat sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB menjadi faktor penting yang mempengaruhi dinamika politik internasional. Dalam konteks konflik Palestina-Israel, veto Amerika Serikat memberikan kekuatan untuk mengubah arah keputusan PBB terkait pengakuan Palestina.
Dengan demikian, isu Palestina di PBB bukan hanya melibatkan konflik antara Palestina dan Israel, tetapi juga melibatkan peran kekuatan besar seperti Amerika Serikat yang memiliki dampak besar dalam upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa isu politik global memiliki pengaruh yang signifikan dalam penentuan nasib suatu negara.
Dengan berbagai hambatan yang dihadapi, kemampuan Palestina untuk mendapatkan pengakuan internasional masih menjadi isu yang kompleks. Namun, semangat dan keteguhan Palestina dalam perjuangannya untuk merdeka dan berdaulat terus menjadi sorotan dunia internasional, membuka ruang bagi harapan bahwa suatu saat nanti, Palestina akan mendapatkan tempat yang layak di komunitas internasional.