Ahli geologi Bernard Wood dari Universitas Oxford, Inggris, menduga reaksi dari oksigen yang merupakan elemen kunci kehidupanlah yang mampu menjelaskan komponen kimia dari batu itu.
Sampel batu yang dibawa wahana antariksa dalam operasi Mars hingga 2010 itu mengandung unsur oksigen tinggi. Sementara itu, pada batu meteorit terkandung oksigen yang lebih rendah.
Bagian luar batu meteorit itu telah teroksidasi sehingga kandungan kimianya mengalami penurunan. "Kondisi itu juga berlaku pada komposisi batu meteorit Mars," ungkap ahli geologi planet Hap McSween dari Universitas Tennessee, Amerika Serikat.
Ketika cairan vulkanis yang diproduksi meteorit SNC pada permukaan Mars mengandung oksigen yang rendah, unsur sulfida masih tertinggal pada batu itu dan mengikat unsur nikel di dalamnya.