Konflik antara Israel dan Lebanon memiliki akar yang panjang dan kompleks, ketika Israel melancarkan serangan udara yang luas terhadap Lebanon sebagai tanggapan atas serangan Hizbullah terhadap pasukan Israel di perbatasan. Konflik tersebut berakhir pertempuran, dengan ratusan warga sipil tewas dan kerusakan infrastruktur yang parah di Lebanon.
Sejak itu, kedua belah pihak telah mempertahankan sikap yang keras terhadap satu sama lain, dengan terus terlibat dalam konfrontasi politik dan militer. Pengumuman kesiapan militer Israel untuk serangan lebih lanjut hanya memperburuk situasi yang sudah tegang.
Perlu dicatat bahwa ancaman serangan militer Israel terhadap Lebanon juga memperluas gambaran konflik yang lebih luas di wilayah tersebut. Dengan adanya interferensi Iran dan dukungannya terhadap Hizbullah, konflik ini menjadi lebih kompleks dan menimbulkan potensi konfrontasi yang lebih besar di Timur Tengah.
Selain itu, pernyataan keras dari kedua belah pihak juga meningkatkan ketegangan antara mereka, dan hal ini dapat berdampak negatif pada kestabilan regional. Konflik di Timur Tengah sudah cukup rumit dan bergejolak, dan ancaman serangan militer hanya akan menambah daftar masalah yang sudah ada.