Kontroversi ini menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana kebebasan berekspresi dapat dilakukan di lingkungan akademis. Universitas sebagai lembaga pendidikan seharusnya menjadi tempat yang mendukung kebebasan berekspresi, namun juga harus memperhatikan etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Di satu sisi, mahasiswa memiliki hak untuk menyatakan pendapat dan berekspresi, namun di sisi lain, mereka juga harus memahami konteks dan situasi dimana ekspresi tersebut dilakukan.
Pihak universitas sendiri telah memberikan pernyataan terkait insiden ini, dimana mereka menyatakan bahwa mereka menghargai kebebasan berekspresi, namun juga menekankan bahwa aksi tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku. Mereka juga menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan semua pihak yang hadir dalam acara wisuda harus dijaga.
Sebagai bagian dari komunitas akademis, mahasiswa memiliki peran penting dalam menyuarakan berbagai isu yang dianggap penting. Namun, mereka juga harus memahami bahwa tindakan mereka dapat memengaruhi banyak pihak dan perlu dilakukan dengan bijak. Dalam konteks kasus ini, kejadian tersebut juga membuka ruang untuk mendiskusikan lebih jauh tentang konflik yang terus berkecamuk di Palestina dan bagaimana peran mahasiswa dalam menyuarakan isu internasional di tengah konteks lokal.