Pada abad ke-11 Masehi, Kekaisaran Bizantium menghadapi ancaman serius dari bangsa Turki Seljuk yang mengancam Konstantinopel. Pada tahun 1453 Masehi, pasukan Utsmaniyah di bawah Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan Konstantinopel, yang menandai akhir dari Kekaisaran Bizantium. Meskipun demikian, warisan Bizantium tetap hidup dalam bentuk seni, arsitektur, dan sistem hukum yang memengaruhi Eropa dan Dunia Islam.
Kekaisaran Bizantium memberikan kontribusi besar dalam bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Lukisan ikon menjadi salah satu karya seni yang terkenal, sedangkan sejarawan seperti Procopius dan Anna Komnena menorehkan karya-karya berharga tentang sejarah Bizantium. Penerus Bizantium, dengan cara yang berbeda, mewarisi dan mengembangkan warisan Romawi Kuno, menjadikannya salah satu peradaban yang paling berpengaruh dalam sejarah.
Kekaisaran Bizantium memiliki peran penting dalam sejarah Eropa Timur dan Timur Tengah. Pengaruhnya terus terasa hingga saat ini, dan warisan kekaisaran ini telah menjadi bahan kajian yang menarik bagi para sejarawan dan ilmuwan. Dengan pemerintahan yang kuat, warisan seni, dan pengaruh agama Kristen, Kekaisaran Bizantium tetap menjadi salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia.