Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Hidup Sabah, Christina Liew, memberikan alasan bahwa tindakan ini diambil untuk menegakkan kedaulatan hukum terkait aktivitas ilegal, seperti penangkapan ikan, bangunan, dan pertanian tanpa izin, di kawasan lindung yang dikendalikan oleh Sabah Parks, sebuah badan konservasi negara. Menurutnya, pemberitahuan evakuasi telah dikirim ke 273 pemukiman tidak sah bulan lalu, dengan 138 bangunan dihancurkan.
Liew juga menuduh beberapa pemilik rumah membakar rumahnya sendiri untuk mendapatkan simpati dan menjadi viral di media sosial. Sementara pengusiran ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keamanan, seperti kejahatan lintas batas, terutama di daerah Semporna yang berbatasan dengan Filipina bagian selatan. Meskipun suku Bajau Laut sudah tinggal di wilayah tersebut selama berabad-abad, banyak di antara mereka yang lahir tanpa dokumen kewarganegaraan dan dianggap oleh pihak berwenang sebagai imigran ilegal.