Zaidi mengatakan bukti paling berharga sehubungan dengan aturan Thomson datang dari pengukuran tengkorak, sementara studi ini memperluasnya dengan melakukan analisis eksternal bentuk hidung.
Para peneliti mempelajari lebar hidung, lebar lubang hidung, tinggi hidung, panjang punggung hidung, ujung tonjolan hidung, area permukaan eksternal dan total area lubang hidung.
"Yang kami uji hipotesis yang sangat sederhana mengenai hidung, yang tampaknya punya sejarah evolusi kompleks. Banyak yang tidak kita ketahui," kata Zaidi, mengutip perlunya meneliti gen-gen di balik bentuk hidung.
"Orang bisa membayangkan bagaimana perbedaan budaya dalam kecantikan bisa mengarah ke beberapa perbedaan hidung di antara populasi. Sebagai contoh, apakah hidung yang lebih lebar dianggap lebih menarik dalam populasi relatif terhadap yang lain?" katanya.