Namun demikian, perpisahan dengan Fu Bao juga dijadikan momen untuk mengingat bagaimana kehadiran panda raksasa ini juga telah memberikan banyak kebaikan bagi warga Korea Selatan. Selama empat tahun tinggal di Korea Selatan, Fu Bao telah memberikan banyak kebahagiaan, memperlihatkan kepedulian terhadap lingkungan, dan juga memberikan kesempatan bagi warga Korea Selatan untuk lebih mengenal dan mencintai satwa langka seperti panda.
Hujan air mata warga Korea Selatan menjadi ungkapan kecintaan mereka terhadap Fu Bao, namun juga menjadi peringatan akan pentingnya pelestarian satwa-satwa langka seperti panda. Kepergian Fu Bao tidak hanya meninggalkan kesedihan, tetapi juga menjadi momentum untuk terus melestarikan keberadaan panda dan memperjuangkan perlindungan bagi spesies-spesies lain yang juga terancam punah.
Dengan begitu, hujan air mata warga Korea Selatan bukan hanya merupakan ungkapan kesedihan, melainkan juga harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi satwa-satwa langka di dunia. Firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-An'am ayat 38 menyebutkan bahwaTak ada binatang pada bumi dan tidak burung yang terbang dengan dua sayapnya melainkan ada komunitas manusia dan haiwan-haiwan yang seperti kamu. Maka dalam ayat ini saya bisa katakan bahwa kita manusia harus menjaga dan merawat hewan binatang seindah-indahnya yang di kelola Tuhan. Semoga kepergian Fu Bao menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap keberadaan satwa-satwa langka di dunia ini.
Dengan demikian, meski hujan air mata warga Korea Selatan turun dalam perpisahan dengan Fu Bao, namun harapan akan keberlangsungan kehidupan satwa-satwa langka menjadi cahaya yang menerangi kepedihan tersebut. Semoga para pelestari lingkungan dan pencinta satwa langka dapat terus bekerja sama dalam menjaga keberadaan spesies-spesies yang terancam punah, sehingga hujan air mata ini akan menjadi pembuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi keberagaman hayati di dunia.
