Tidak hanya sebagai alat tukar, cokelat juga memiliki status budaya yang tinggi. Dalam budaya Aztec, cokelat dianggap sebagai makanan para dewa dan sering kali dikaitkan dengan ritual keagamaan. Minuman cokelat yang dihasilkan dari biji kakao sering disajikan pada acara-acara penting. Rasa pahit dan fermentasi dari minuman ini tidak hanya dianggap nikmat, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam.
Salah satu penyebab utama penggunaan cokelat sebagai mata uang adalah ketergantungan masyarakat Mesoamerika pada perkebunan kakao. Cokelat juga memiliki sifat yang memadai untuk menjadi sumber daya yang berharga; pertumbuhannya memerlukan kondisi tertentu yang sulit dipenuhi, sehingga meningkatkan nilai ekonominya. Penanaman pohon kakao menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari komunitas, memberikan mereka sumber penghidupan dan kekayaan.
Kejayaan cokelat sebagai mata uang berlangsung selama berminggu-minggu hingga berabad-abad, dan arah pertukaran ini hanya berubah ketika penjelajah Eropa datang dan mengubah cara pandang tentang cokelat. Ketika cokelat mulai diperkenalkan ke Eropa, harganya melambung tinggi dan menjadi simbol status, tetapi sudah tidak digunakan lagi sebagai mata uang sehari-hari. Masyarakat mulai menggunakan metode pertukaran yang lebih umum dan sistematis, mengubah cara perdagangan dalam skala yang lebih besar.