Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan pada Rabu, (13/11/2024) bahwa Turki telah memutuskan semua hubungan dengan Israel. Pernyataan tersebut disampaikan kepada wartawan di dalam pesawatnya setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Azerbaijan.
Erdogan menegaskan bahwa pemerintah Republik Turki di bawah kepemimpinannya tidak akan melanjutkan atau mengembangkan hubungan dengan Israel. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang dilansir oleh Middle East Eye.
"(Koalisi penguasa kami) bertekad dalam keputusannya untuk memutuskan hubungan dengan Israel, dan kami akan mempertahankan sikap ini di masa mendatang," ujar Erdogan. "Kami, sebagai Republik Turki dan pemerintahnya, saat ini telah memutuskan semua hubungan dengan Israel."
Meskipun sebelumnya memberlakukan embargo perdagangan terhadap Israel pada Mei, Ankara tetap menjaga hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Meski demikian, pemerintah Turki secara resmi telah memanggil duta besar mereka untuk konsultasi tahun lalu, dan misi diplomatik Turki di Tel Aviv tetap beroperasi.
Sebaliknya, Israel telah evakuasi kedutaan besarnya di Ankara, dengan alasan ancaman keamanan regional.
Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan melakukan segala daya untuk meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas tindakannya di Gaza. Kelompok hak asasi manusia internasional telah menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.
Awal tahun ini, Turki terlibat dalam kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ). Mereka membela Palestina dan memperjuangkan embargo senjata terhadap Tel Aviv.