Tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap ekspor dari negara-negara Amerika Tengah telah menjadi sorotan serius bagi para ekonom, termasuk Oscar Cabrera, presiden dari lembaga Foundation for the Development of Central America. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya tidak rasional, tetapi juga berpotensi merusak perekonomian di kawasan yang sudah rentan ini. Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, ia menekankan perlunya negara-negara di wilayah itu untuk mulai mengurangi ketergantungan mereka pada pasar Amerika Serikat.
Cabrera meramalkan bahwa ekspor dalam kawasan ini mungkin akan mengalami penurunan sebesar 1-2 persen, dengan dampak terbesar dirasakan oleh sektor pertanian dan tekstil. Kedua sektor ini merupakan fondasi utama perdagangan lokal dengan AS. Ia mencatat bahwa El Salvador, sebagai salah satu negara di kawasan tersebut, bisa menghadapi kerugian yang signifikan, diperkirakan hingga 100 juta dolar AS pada tahun ini. Dengan kurs yang berada di angka 1 dolar AS setara dengan Rp16.233, dampak dari kerugian tersebut tentu sangat terasa bagi masyarakat.