Selain peningkatan produktivitas, budaya kerja fleksibel juga berdampak pada kepuasan karyawan. Dengan memiliki kontrol lebih atas jadwal kerja mereka, karyawan dapat merasa dihargai dan diberi kepercayaan untuk mengatur waktu mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan dalam pekerjaan mereka, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif. Karyawan yang merasa dihargai cenderung lebih loyal terhadap perusahaan dan lebih mungkin untuk tetap berkontribusi secara maksimal. Selain itu, budaya kerja fleksibel juga mencerminkan perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan, yang dapat meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli terhadap karyawan.
Namun, implementasi budaya kerja fleksibel juga memerlukan manajemen yang efektif. Perusahaan perlu memastikan bahwa kebijakan fleksibilitas kerja disusun dengan jelas dan adil bagi semua karyawan. Selain itu, perusahaan juga perlu memonitor dan mengevaluasi dampak dari budaya kerja fleksibel terhadap produktivitas, kualitas kerja, dan kolaborasi antar karyawan. Semua pihak terkait harus terlibat dalam proses perubahan budaya kerja, termasuk manajemen dan karyawan, untuk memastikan bahwa fleksibilitas kerja dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan.