Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 31 detik yang menunjukkan seorang pria yang didampingi rekan-rekannya menghina petugas medis sambil membawa senjata tajam berupa golok panjang. Mereka bahkan mengancam untuk menebas dan membelah tim medis yang bertugas.
Insiden tersebut menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan masih menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dalam konteks ini, Dinas Kesehatan perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerja sama antara petugas medis dan pasien. Selain itu, perlu juga dibentuk mekanisme penyelesaian konflik yang positif untuk meminimalisir terjadinya tindakan kekerasan dalam pelayanan kesehatan.
Data statistik juga mengindikasikan bahwa insiden kekerasan terhadap petugas medis di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut laporan dari Komisi K3 RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, pada tahun 2020 terdapat 86 kasus kekerasan verbal, 42 kasus kekerasan non-fisik, dan 28 kasus kekerasan fisik terhadap petugas medis. Hal ini menggambarkan bahwa perlindungan terhadap tenaga medis perlu menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi situasi-situasi seperti yang terjadi di Puskesmas Leuwisadeng.