"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan memeriksanya di laboratorium," kata Hamid.
Sementara itu, Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto, menyatakan bahwa warga desanya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil secara gratis di tepi jalan.
"Makanan takjil yang mereka masak sendiri itu dibagikan kepada warga sekitar dan mereka yang melintas di jalan raya Desa Mayang, namun pada malam itu banyak warga yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah," ungkapnya.
Kejadian keracunan massal yang menimpa warga Jember ini tentu menarik perhatian masyarakat atas keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Sebagai konsumen, kita harus memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi telah memenuhi standar keamanan pangan.
Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), keracunan makanan seringkali disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang berkembang pada makanan. Oleh karena itu, kebersihan dan keamanan dalam proses pembuatan serta penyajian makanan menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya keracunan makanan.
Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksa kualitas makanan sebelum mengonsumsinya. Pastikan makanan telah dimasak dengan baik, menggunakan bahan baku yang segar, dan disimpan dalam kondisi yang higienis. Jika memiliki keraguan terhadap makanan yang dikonsumsi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.